Jumat, 04 Juni 2010
KULINER IN PACITAN
Dalam upaya menarik arus wisatawan ke Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Hadi Sokotjo, salah satu pengusaha asal Pacitan mengangkat wisata kuliner dari daerahnya sebagai daya tarik yang khususnya. Tak tanggung-tanggung, wisata kuliner yang ditawarkan adalah Soto dan Kupat Tahu Pacitan. Selain ada di pasar, soto dan kupat tahu Pacitan juga ditampilkan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Pacitan yang disebut sebagai Kabupaten "Seribu Goa", menurut Sukotjo, juga memiliki pantai indah yang berbentuk teluk. Daerah ini memang memiliki banyak gua yang menarik dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun berbagai tempat wisata itu kurang dikunjungi wisatawan karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata maupun Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Salah satu upaya untuk "menjual" objek wisata di Pacitan, dia mencoba mempromosikan daerahnya, yakni melalui wisata kuliner, yakni soto dan kupat tahu, makanan khas dari Pacitan. Dia lantas menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menggemari makanan ini. "Tidak jarang kalau lagi berada di Pacitan, kota kelahirannya, Pak Bambang sering mencari soto dan kupat tahu," katanya.
Sukotjo mengakui, di Jakarta, selama ini memang sudah banyak orang menjual soto dari daerah lain, misalnya soto Betawi, soto Kudus, soto Lamongan, Banjar, atau soto Makassar. Ada juga kupat tahu dari Magelang. Tapi soto dan kupat tahu dari Pacitan diyakini mampu bersaing dengan makanan sejenis dari daerah lain.
Itu sebabnya dia berani menampilkan wisata kuliner ini di hotel bintang lima, tepatnya di Grand Cafi Hotel Grand Hyatt Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. "Ternyata tamu hotel banyak yang menyukai soto dan kupat tahu Pacitan. Banyak yang antre, bahkan pernah habis sebelum cafi tutup malam hari," ujarnya sambil menambahkan 3 orang koki sengaja didatangkan khusus dari Pacitan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Manager Grand Cafi, Hadi Juwono. Meski baru pertama kali ditampilkan di kafe papan atas, ternyata masakan khas Pacitan itu mampu menyedot perhatian pengunjung untuk menikmatinya. "Bukan hanya orang kita, bule pun banyak yang menyantap soto dan kupat tahu Pacitan," ujarnya.
Dikatakan, masakan tradisional itu disediakan tak jauh dari masakan Barat dan Asean yang ada di cafi. Sejak Agustus ini pihak hotel memang secara rutin menyajikan masakah khas daerah secara bergantian. "Setelah soto dan kupat tahu Pacitan mungkin akan ada lontong Medan dan soto Banjar," ujarnya seraya menambahkan, penyajian masakan khas Pacitan berakhir 28 Agustus yang lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar